MR. Pong

Dear Mr. Pong,

Apa kabar? hahaha kaku sekali saya menanyakan kabarmu, yang sudah jelas terlihat sangat baik di sana. sudah hampir dua bulan ini kau masuk kembali dalam kehidupanku. bagaimana? masih sama seperti Nurin yang kau kenal pertama kali, bukan? masih terlihat seperti Nurin yang selalu (keliahatan) ceria, bahagia, dan selalu menebarkan senyum kepada siapapun, kan? ahh, tentu saja kau akan melihat saya seperti itu, karena saya sudah berjanji pada diri saya untuk selalu menutupi semua perasaan sedih saya. walau saya rasa saya masih belum bisa menyembunyikannya. apalagi menyembunyikan kesedihan itu darimu. kau memang sudah lama ada di dalam kehidupanku, dan pastinya kau sudah hapal benar dengan semua sifatku.

melihat status dan foto BBMmu barusan, saya langsung teringat pada keluanmu saat Aliyah dulu. kelakuanmu yang selalu saja saya tunggu kehadirannya. membuat saya tersenyum, tertawa sampai terbahak-bahak, mengacaukan seuruh isi kantin, mengacaukan warung Bunda dan Mami, menari kesana kemari, bernyanyi bersama dan sampai saya nekat untuk selalu pulang larut hanya demi melihatmu ada di warung bubur kacang hijau yang terletak di tanjakan tak jauh dari sekolah. ah, sungguh bodoh! sampai saya sadar, saya telah mengkhiayanati kekasih saya karena perlahan saya menyukaimu.

"Mata indah bola ping pong, masihkah kau kosong?" sepertinya itu lirik lagu, bukan? kalau saya tidak salah, itu adalah lagu Iwan Fals, benar?

kau ingat kejadian itu? kejadian tepat tiga tahun yang lalu? *oh, saya baru sadar, kalau sekarang tanggal 11 Mei.* kejadian dimana kau merusak hubunganku dengan kekasihku. ya, bertepatan hari ini. saya tau, mungkin kau tidak bermaksud untuk merusaknya, dan saya pun menyadari jika hubungan saya sedang tidak baik pada lelaki itu. tetapi mengapa kau datang disaat yang tidak tepat untukku dan lelaki itu? kau datang ke sekolah, bermaksud untuk menjemputku. sama, dengan lelaki itu, ia datang juga ke sekolah dengan tujuan yang sama. sungguh mengejutkan adanya kalian disekolah. saya tidak tau jika lelaki itu datang ke Jakarta. dan saya pun tidak tau jika kau akan datang kembali ke sekolah setelah selesainya ujian nasional itu.ah, seharusnya saya tidak perlu terkejut akan adanya kalian, toh kalian pun pernah bersekolah disana, di sekolah yang sama denganku. tapi mengapa saya merasa ada sesuatu yang berbeda dengan kalian.

hari itu, saya sedang ada masalah besar dengan kekasih saya. saya memutuskan untuk menyudahi hubungan saya dengan lelaki itu beberapa hari sebelum kedatangannya di Jakarta. mungkin itu alasan lelaki itu datang ke Jakarta. entahlah. dan kau, Mr. Pong, datang disaat yang tidak tepat. saya bingung, mana yang harus saya datangi, kekasih saya atau Mr. Pong? entah mengapa kaki saya berayun melangkah ke Mr. Pong. baiklah, saya putuskan akan pulang bersama Mr. Pong. sebelum Mr. Pong mengantar saya pulang ke rumah, kami makan di Kalibata dan "Mata indah bola ping pong, masihkah kau kosong?" itu keluar dari mulutmu. saya terdiam, saya bingung.

esok harinya, saya benar-benar memutuskan untuk menyudahi hubungan saya dengan lelaki itu, dan memilih Mr. Pong. salahkah saya meninggalkan lelaki itu demi Mr. Pong?

Komentar