Aku Tak Lagi Menuliskan Tentang Kamu

Bersama detik jam, aku menari dengan alunan
Membuka kembali alam sadarku, sekarang aku sendiri
Aku tak lagi menulis tentangmu
Aku tak lagi menuliskan betapa bahagianya mununggu akhir pekan tiba
Aku tak lagi menuliskan betapa kecewanya aku ketika aku sadar aku belum bisa membahagiakanmu
Ketika aku kembali bertanya, "Apakah ini sebuah perubahan yang menuntunku kearah yang lebih baik atau kearah yang semakin tak menentu?"
Namun ini adalah keputusanku
Aku harus melangkah lagi dengan tasku yang masih kosong
Yang sudah tak berisi lagi kenangan kita
Kini aku melangkah dengan peta yang baru, yang belum terjamah sebelumnya
Aku melihat pemandangan yang baru
Melihat jurang yang baru
Aku menemukan pengalam baru yang sebelumnya belum pernah kau berikan kepadaku
Fenomena ditinggalkan seseorang adalah hal yang tak bisa dihindari
Setiap pertemuan pastilah ada perpisahan
Cepat ataupun lambat
Kita tak bersalah jika harus bertemu dengan seseorang kemudian harus berpisah
Yang salah adalah menyalahkan takdir yang mempertemukan kita
Takdir Tuhan tak pernah bersalah
Aku tak bisa menyalahkanmu yang telah datang ke kehidupanku, karena kamu sempat memberikan sejuta keindahan dan pelajaran berlukiskan tinta warna-warni
Aku telah banyak belajar hal dari cerita kemarin
Sekarang,
detik jam pun berlalu tak seperti saat bersamamu
Waktu terasa begitu lambat berlalu
Karena beberapa saat detik jam itu masih terbiasa untuk berjalan mundur
Dia masih belum terbiasa untuk melaju dengan arah yang sebenarnya yang harus dia tuju
Aku harus bisa menerimanya
Aku harus tetap melanjutkan hidupku yang baru
Menemukan penggantimu tentunya!
Bukankan bukan hal yang mengherankan jika setiap orang mencari pengganti seseorang yang pergi?
Kaupun akan melakukan hal yang sama
Pergilah, Sayang
Semoga hidupmu lebih baik tanpaku

#LatePost
14Januari 2014

Komentar