Rindu Sahabat

Rindu ini kupendam sendiri
Rindu yang kutujukan hanya padamu
Rindu yang tak akan pernah usai
Rindu yang hanya kau seorang yang tahu

Pagi itu awan berwarna kelabu, hujan rintik turun membasahi bumi. Aroma debu yang terguyur rintikan hujan menyejukkan rongga hidung. Aku senang menghirupnya. Tak pernah kusangka akan mendapatkan kabar buruk di pagi yang indah ini. Kehilangan seseorang yang kusayang bukanlah impiku semalam. Gadis remaja yang beranjak dewasa telah pulang. Kembali pada Sang Illahi.

Setelah terjadinya kecelakaan hebat tersebut, Gadis Cantik itu dirawat inap di Rumah Sakit. Keadaannya cukup parah. Tangan kanannya patah. Paru-paru terendam oleh darah. Selang terdapat disana-sini. Hampir separuh hari tidak sadarkan diri. Tergeletak lemas tak berdaya di atas ranjang Rumah Sakit. Banyak sanak saudara, rekan dan kerabat yang datang menunggunya. Menunggu kesadaran dan kepulihannya. Banyak doa-doa yang telah terhaturkan untuk Gadis Cantik itu. Tapi apalah daya. Allah berkehendak lain. Allah lebih mencintai Gadis Cantik itu.

Kabar duka tersebar kesana-kemari. Banyak yang tidak menyangka atas kepergian Gadis Cantik itu. Enam hari menuju hari kelahirannya, Gadis Cantik itu berpulang pada Sang Illahi. Seketika rumah sakit berganti menjadi lautan air mata. Banyak teman, kerabat, saudara yang datang untuk mengantarkannya pulang ketempat peristirahatannya yang terakhir. Tak lupa kekasihnya yang amat di sayangi, hadir disana dengan derai air mata ketika melihat wajah cantik itu tersenyum terakhir kalinya.

Kami, teman, sahabat, kerabat dan semua yang hadir menunggumu. Mengantarmu kembali ke kampung halamanmu. Untuk beristirahat dengan tenang dan nyaman.

Selamat jalan sayang, Sahabatku, Priska Suci Nevertary.
Kita akan bertemu dan berkumpul lagi di syurga nanti. :')

13 Februari 2015

Komentar