Lakukan Apapun, Asal Kautidak Pergi
Sulit untuk menolak jatuh cinta padamu. Karena bibirmu mengucap cinta di
telingaku, karena matamu berkata cinta pada mataku, karena pelukmu
sehangat angin pagi, karena kecupmu semanis greentea latte di sore hari,
dan hangatnya napasmu yang berembus di dekat tengkuk leherku-- adalah
kebahagiaan nyata yang sepenuhnya aku tunggu.
Namun, kesetiaanku yang selalu menunggumu, ternyata tidak mampu
membuatmu untuk tetap tinggal. Hari ini kau di sini, besok kauakan ke
sana dan ke mari. Hari ini kaubersamaku, besok entah dengan siapa, aku
bahkan tidak tahu. Kausengaja simpan jutaan teka-teki yang tidak bisa
aku pecahkan, membiarkan aku terus menebak-nebak, membiarkan aku terus
berharap, membiarkan aku berdiam dalam muak.
Tidak mungkin kautak tahu bahwa aku mencintaimu. Tidak mungkin kautidak
menyadari, saat begitu ringan kauangkat tubuhku, menyandarkanku dengan
sengaja di dinding, menciumiku dengan bibir lembutmu, dan kautatap
begitu dalam mataku, lalu waktu terhenti di situ. Tidak mungkin kautidak
melihat cinta di mataku. Tidak mungkin kautak menyadari, perempuan ini
hanya padamu memberi hati. Tidak mungkin kamu tidak mengerti, ada aku
yang terluka di sini.
Kauterus berbuat seperti ini. Memelukku, menciumiku, menghabiskan waktu
beberapa saat sambil kita berdua menatap langit-langit kamar, lalu
kaupergi lagi bergumul dengan duniamu, dunia yang tidak pernah
melibatkan aku. Mungkin aku hanya kaubutuhkan, sebagai penghilang
kesepian. Salahku memang, yang terlalu serius-- mencintai dan
menggilaimu.
Sebagai yang tak dianggap, aku tak berhak meminta dan menuntut. Silakan
kaupergi sesuka hati, lakukan apapun yang kaumau, asal berjanjilah untuk
kembali. Karena aku selalu menunggu dan menatap layar ponsel, berharap
ada ucapan "hai" darimu.
Tolong, maafkan kebodohanku.
Komentar
Posting Komentar