ibu bilang


pertama kalinya kamu datang ke rumahku, ibuku bilang "kok kamu lebih banyak ngobrol sama Lian sih bukan sama Bi! si Lian juga gimana sih, katanya mau ngenalin kalian, tapi malah dia yang banyak omong".
kali kedua kamu datang ke rumahku, saat ada Mbah, ibuku bilang "udah ngobrol apa aja sama Bi?"
saat tantemu; budeku mengajakku pergi dengan kalian awal Agustus lalu. di rumah mbah saat idul adha di depan sepupu kita dan bude, ibuku bilang "kamu udah chatan sama Bi? kamu suka ga sama dia?"
seminggu setelah kita pergi, saat kami sedang di Bogor, ibuku bilang "kamu gimana sama Bi? suka ga?"
setelah kita ke Curug kemarin, ibuku bilang "gimana Bi? seneng jalan sama dia?"
setelah aku meng-upload foto kita berdua di Instagram, ibuku bilang "cocok mbak"
awal September lalu, saat kami ziarah ke makam kerabat, ibuku bilang "jadi gimana kamu sama Bi? kamu suka ga? kalo udah sama-sama suka jangan lama-lama. ga baik. mending langsung nikah. toh dia juga anaknya baik kok. ibu setuju aja kalo kamu suka. tapi kayanya kamu masih bimbang ya? masih pingin main ya?"

aku tertegun mendengar perkataannya yang terakhir. aku yang tidak pernah menimpali perkataannya, saat itu juga aku jawab, "dari dulu kan permasalahannya ayah ibu ga pernah setuju sama pacar Indah. makanya Indah males pacaran dan ngenalin laki ke ayah ibu. kalo ayah ibu setuju, kalo Bi mau maju, Indah bakal terima dia kok. bukan karena ga enak sama pakde, tapi karena dia, Bi. ibu tau sendiri, Indah dari awal ngenalin pacar pas ibu pulang haji, indah ga pernah diajak ketemu keluarga mereka. tapi dia bersedia aja tuh Indah ikut acara keluarga mereka kemarin. tau deh terpaksa atau engga. kalo emang Bi ada niat baik sama Indah, dia mau serius, dia berani minta ijin sama ayah. Indah terima, Bu. tapi Indah ga mau pacaran. kalo dia ga ada niatan serius, yaudah, ibulah yang cariin lakinya."

selama ini jika ayah, ibu, pakde, bude, atau Lian dan Lora sekalipun yang tanya, aku hanya tersenyum atau ketawa kecil. karena aku bingung harus jawab apa. aku bingung status kita apa. kalau aku bilang "iya, Indah suka Bi". aku takut kalau hanya aku yang suka dan kamu tidak. aku takut salah mengartikan maksud baikmu padaku. aku takut jika aku memiliki harapan atas perlakuanmu.

kamu tau ga sih. saat kita pergi awal Agustus lalu, setelah keliling dengan mobil, saat kamu tidak ada. Lora tanya, "kak Indah gimana a Bi?"
aku "apanya?"
Lora "lampu merah, kuning, ijo kak?"
Lian "masih kuning ya Ndah?"
aku "iya, kuning lah Ra. baru kenal, ini aja baru jalan pertama kalinya sama dia"

dan aku juga penasaran dengan jawabanmu. kamu jawab apa pertanyaan tantemu itu di grup keluarga? iya atau bukan?

dan saat kita ke Curug kemarin, saat berhenti di minimarket. pakde duduk di sebelahku dan bertanya, "indah udah suka belum sama Bi?"



seperti katamu, di setiap doa ada semoga dalam semoga. kamu selalu ada dalam semogaku sejak kamu ke rumahku pertama kali. dan semoga ada aku dalam semogamu juga.
semoga kita berdua bahagia ya, Bi 😊



Sabtu, 5 september 2020.16.34 WIB.

Komentar